KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
taufik dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini
dengan judul “ Laporan Praktikum Biologi Plasmolisis ”.
Laporan
praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas Biologi mengenai Plasmolisis.
Tentunya keberhasilan dalam menyusun laporan praktikum ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.Akhirnya penulis
menyampaikan terima kasih atas kritik dan saran terhadap laporan praktikum yang
sederhana ini. Dan kami mohon sebesar-besarnya bilamana ada kesalahan dalam
penulisan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Lakibong, 7 September
2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuhan
merupakan makluk hidup multisekuler. Sel tumbuhan terdiri atas dinding sel,
inti sel dan organel-organel yang ada di dalamnya. Selain itu pada sel tumbuhan
terdapat sitoplasma yang dibungkus oleh membran plasma yang merupakan membran
dwilapis yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan
suatu suatu sel ke dalam sel dan sebaliknya. Apabila suatu sel tumbuhan
diletakkan di dalam suatu larutan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada di
dalam sel, maka air akan meninggalkan sel sehingga volum isi sel berkurang.
Karena dinding sel bersifat permeable maka ruang antara membran dan dinding sel
akan diisi larutan dari luar. Peristiwa ini berlangsung sampai konsentrasi di
dalam dan di luar sel sama besar.
Akibat
peristiwa tersebut, maka protoplasma yang kehilangan air akan menyusut
volumenya dan akhirnya akan terlepas dari dinding sel. Peristiwa tersebut
dinamakan dengan plasmolisis. Plasmolisis adalah kondisi dimana suatu sel
tumbuhan diletakkan dalam larutan sukrosa yang terkonsentrasi (hipertonik)
akibat cairan yan ada di dalam sel keluar dari sel sehingga tekanan sel akan
terus berkembang sampai di suatu titik dimana membrane terlepas dari dinding
sel.
B.
Tujuan
Untuk mengamati Plasmolisis
pada sel tumbuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Adanya
dinding membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Dinding sel telah banyak
diteliti karena kepentingannya dari segi biologi maupun komorsial. Informasi
itu ditunjang oleh penelitian dari segi kimia, biokimia, fisika, dan morfologi.
Dinding sel dibentuk oleh diktiosom, dinding sel ini
bersifat kaku dan tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini tersusun atas
selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel bersama-sama dengan vakuola
berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
Membran makhluk hidup khususnya plasmalema
(periplas/ektoplas), tonoplas yang menyelubungi vakuola mempunyai sifat
permeable diferensial (selektif permeabel). Selektif peremabel adalah suatu
membran yang dapat dilewati air, sedangkan molekul zat terlarut dapat lewat
tetapi kecepatannya lebih rendah dari molekul air.
Semi permeabel adalah suatu membran yang tidak dapat
dilewati molekul zat-zat terlarut (solute) sedangkan zat pelarut (solvent)
dapat lewat.
Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran
plasma dari dinding sel tumbuhan dari dinding sel jika sel dimasukan kedalam
larutan hipertonik. Plasmolisis juga merupakan suatu
proses yang secara nyata bisa menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil
kehidupan ternyata terjadi sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat
/materi bisa keluar dari sel dan bisa masuk melalui membran. Adanya sirkulasi
ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, ternyata sungguh dinamis dengan
lingkungannya, jika memerlukan materi dari luar maka ia harus ambil materi itu
dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan
sehingga materi dari luar itu bisa masuk. Kondisi sel tidak selalu berada pada
keadaan yang normal yang dengan mudah ia mengaturnya ia bisa mencapai
homeostatis/seimbang. Terkadang sel juga bisa berada di lingkungan yang ekstrem
menyebabkan semua isi sel dipaksakan keluar karena diluar tekanan lebih besar,
jika terjadi demikian maka terjadilah lisis/plasmolisis yang membawa sel itu
mati.
Plasmolisis adalah contoh kasus transportasi sel secara osmosis dimana
terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang rendah ke larutan yang pekat
melalui membran semi permeable, yang akan dibahas dengan contoh pada daun Rhoeo
discolor.
BAB III
PENELITIAN
Alat dan bahan
1.
Mikroskop
2.
Kaca objek
3.
Pisau/silet
4.
Pipit tetes
5.
Kartas hisap/tissu
6.
Daun Rhoeo discolor
7.
Air
8.
Larutan garam(NaCl)
Cara kerja
1. Sayap permukan bawah daun Rhoeo discolor
setipis selapis sel.
2. Pindahkan sayatan ke kaca preparat/objek.
3. Tambahkan setetes air di atas sayatan daun dengan pipet tetes.
4. Tutup objek pengamatan dengan kaca penutup hati-hati agar tidak terbentuk
gelombang udara.
5. Amati di bawah mikroskop.
6. Tambahkan tetesan larutan garam(NaCl) pada irisan tipis tersebut di pinggir
kaca penutup.
7. Serap air dari ujung kaca penutup lainya dengan kertas hisap/tissu.
8. Amati di bawah mikroskop setelah 10 menit kemudian
9. Amati proses yang terjadi kemudian setelah mengetahui proses yang terjadi,
ganti kembali air garam dengan air biasa dengan menyerap air garam dengan tissu
kemudian teteskan air dua kali.
Hasil pengamatan
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
|
Merupakan hasil
pengamatan pada sel daun Rhoeo discolor yang menggunakan media air dalam preparatnya.
|
2
|
|
Merupakan hasil
pengamatan pada sel daun Rhoeo discolor yang sudah mengalami proses peristiwa
plasmolisis setelah di tetesi larutan garam(NaCl)
|
3
|
|
Pada gambar tersebut dinding sel telah mengalami plasmolisis sel secara
osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang rendah ke
larutan yang pekat melalui membran semi permeable, Sel tersebut kehilangan
air lebih banyak yang akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.
|
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktik plasmolisis,
sel pada daun Rhoeo discolor yang telah ditetesi larutan NaCl 5% mengalami
plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada
larutan garan terkonsentrasi (Hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan
kehilangan air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan tumbuhan tersebut
lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan lebih
banyak kehilangan air yang menyebabkan terjadinya plasmolisis.
Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma
sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel
dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel terjadi. Tidak
ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara
berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat
dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan
jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan
meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk
menyebabkan ekosmosis.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1.
Kadar air dan
materi terlarut yang ada di dalam sel.
2.
Kadar air dan
materi terlarut yang ada di luar sel.
Menjawab Pertanyaan
1. Lingkungan apakah yang terjadi di sekitar sel-sel Rhoeo
discolor saat di tambahkan larutan garam (NaCl) ?
Jawab :
Lingkungan yang terjadi di sekitar sel-sel Rhoeo discolor
saat di tambahkan larutan garam (NaCl) adalah Hipertonik
2. Proses apakah yang gerjadi jelaskan mengapa demikian !
Jawab:
Proses yang terjadi adalah plasmolisis karena sel pada
daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan garan terkonsentrasi (Hipertonik)
dan menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang
dapat membuat membran sel terlepas dari dinding sel yang menyebabkan tumbuhan
tersebut lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan layu dan
akan lebih banyak kehilangan air.
3. Apakah mungkin sel-sel Rhoeo discolor yang mengalami
plasmolisis dapat kembali pada keadaan sebelum di tambahkan larutan garam jika
ya bagaimana caranya?
Jawab:
Ya mungkin dengan cara menyerap larutan garam kemudian di
tambahkan lagi dengan air kembali.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Plasmolisis adalah suatu proses
yang menunjukkan bahwa sel sebagai unit terkecil kehidupan ternyata terjadi
sirkulasi keluar masuk suatu zat, artinya suatu zat /materi bisa keluar dari
sel dan bisa masuk melalui membrannya. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan
bahwa sel tidak diam, jika memerlukan suatu materi dari luar maka sel tersebut
harus mengambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar
terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk. Kondisi sel
tidak selalu berada pada keadaan yang normal yang dengan mudah mengaturnya sel
tersebut bisa mencapai homeostatis / seimbang. Terkadang sel juga bisa berada
di lingkungan yang ekstrem yang menyebabkan semua isi sel dapaksakan keluar
karena diluar tekanan lebih besar, jika terjadi demikian maka terjadilah lisis
/ plasmolisis yang membawa sel itu layu malah menyebabkan mati.